Sabtu, 28 April 2012

0 komentar

Mereka adalah keluarga sempurnaku. Hidupku lengkap dengan mereka semua. Walaupun kami masih sering berselisih paham, tapi aku tak akan bisa hidup tanpa mereka. Mereka tempatku satu-satunya untuk kembali. Mereka lah rumahku untuk bersandar dan beristirahat dari lelah kehidupan. Bapak Ibu yang sangat sempurna buatku, mereka berdua orang hebat yang bisa bertahan dari kerasnya kehidupan dalam merawat tiga orang anak yang mungkin sampai sekarang belum bisa memberikan mereka kebahagiaan seutuhnya. Terima kasih Tuhan karena kau telah memberikan ku orangtua yang begitu berharga. Kakak laki-laki yang begitu gendut dan menyebalkan. Yang selalu merasa paling hebat. Dan yang terakhir adik laki-laki ku yang baru tumbuh kedua gigi depannya. Jaga dan selalu lindungi mereka dari segala bahaya dan orang-orang munafik yang berada disekitar mereka. Amiiinnnnn

hi, i'm here

0 komentar
Dia hari ini seperti tak mengenalku. Dia seperti melangkahkan kakinya sejauh mungkin dari keberadaanku. Kenapa ya ? Padahal aku rindu. Aku rindu semua yang ada padanya. Tapi kenapa aku masih memikirkan tentang keberadaanya. Padahal hati ini masih terikat dengan kenangan. Kenapa aku masih ingin melihat senyumnya yang hanya buatku. Kenapa? Dapat mengabadikan sebuah moment dengannya adalah harapan terbesar hari ini. Tapi yasudahlah. Dia tak menganggapku, seperti aku (tampak) tak menganggapnya.

Selasa, 24 April 2012

0 komentar


Andaikan api cinta datang kembali, akan kusanjung engkau didalam hatiku

Ternyata, tempat itu masih miliknya

0 komentar
Tanggal 23 kemarin tepat setahun aku menyandang status sebagai perantauan dan entah kenapa "flashback" itu datang lagi. Setahun yang lalu tepat ditanggal 23 April 2011, adalah hari terakhir aku melihat sosok itu. Sesosok "anak" laki-laki yang mengantarkan kepergianku untuk berjuang meraih cita-citaku. Dia menggunakan jumper salah satu favoritnya. Jumper berwarna hitam dan abu" itu melekat pas pada tubuh tinggi menjulangnya dan tak lupa dia membawa tas samping andalannya. Ya aku masih mengingat jelas hari terakhir pertemuan itu dan aku pun masih "mengingat" dengan jelas kesakitan yang ada pada hari itu. Malam sebelumnya aku mengharapkan kehadirannya di depan rumahku, hanya untuk mengucapkan salam perpisahan dan mengingat semua yang telah terjadi. Namun baginya itu hanyalah selembar kertas usang yang tak berarti lagi. Sama seperti kertas itu, akupun saat itu sudah tidak berarti juga untuknya. Aku hanyalah masa lalu dan bukan masa depan untuknya. Saat itu aku sudah tidak mengharapkan apapun. Aku sibuk membereskan semua perlengkapan serta keperluan pindahku ke Surabaya.Hingga sampai pada waktu aku sudah lelah untuk menangis, handphone ku berbunyi. Satu pesan yang ternyata dikirim olehnya. "Besok hati" ya dijalan"  kalau tidak salah itulah yang dia kirimkan. Aku bingung kenapa pada saat itu airmata ku kembali basah dan kembali tumpah. Aku meminta maaf karena dulu pada saat dia membutuhkanku untuk disampingnya, aku malah tidak peduli. Dan pada saat aku mulai berharap untuk memulainya kembali dari awal, ternyata aku harus menguburnya. Ternyata aku salah. Hati itu telah pergi. Hati itu sudah bukan untukku. Dan hati itu sudah mati untukku. Dia memaafkan atas semua kesalahnku bagiku itu sudah cukup dan bagiku itu adalah bagian untuk "kembali" mencintainya. Keesokan hari adalah hari yang paling mengharukan bagiku. Aku harus berpisah dengan kedua orangtuaku dan harus berpisah dengannya. Tanpa suatu harapan yang aku inginkan, dia datang. Ah mungkin bukan untuk mengantarku tetapi untuk mengantarkan kepergian teman-teman yang lain juga. Bisa dibayangkan pembengkakkan yang terjadi di mataku akibat semalaman menangis. Tapi entah kenapa kali ini aku tidak peduli menangis dihadapannya. Saat keberangkatanku tiba. Gelang untuknya yang kubeli beberapa hari sebelum keberangkatanku pun tak sempat aku berikan. Aku masih mengingatnya...... aku masih merasakannya....... belaian lembut dari tangannya yang mengusap kepalaku pada saat itu dan pelukan yang ia beri. Aku menangis tapi tetap tak ingin terlihat lemah dihadapannya, aku segera menuju pesawat setelah berpamitan dengan teman-teman yg mengantar dan juga kedua orang tua ku. Aku sempat berbalik dan melihat ia tersenyum. Senyuman yang saat ini sudah bukan milikku.

Hampir satu tahun aku dan dia tak bertemu. Yang aku tau dia saat ini sudah sangat bahagia. Dia mendapatkan apa yang dia mau. Hobinya dan seseorang yang pas untuknya. Ya dia sudah mendapatkan semuanya. Suatu malam aku bermimpi tentangnya. Di mimpi itu pada intinya dia ingin memegang tanganku, tapi aku menolaknya dengan menangis. Aku kira aku hanya menagis dalam mimpi, tapi ketika aku terbangun, mata ku basah, airmataku tumpah, dan dadaku sesak. Sampai saat ini aku masih tidak tahu kenapa aku masih begini. Aku masih memikirkan apakah dia masih ingat apa yang tidak kusukai, apakah dia masih ingat apa yang kusukai, apakah dia masih menggunakan gelang yang aku belikan untuknya. Ah iya gelang itu pada akhirnya aku titipkan melalui temanku untuk diberikan kepadanya.

Aku hanya ingin meminta,,
Kepadamu yang saat ini sudah berbahagia. Maukah kamu pergi dengan membawa segala kenanganmu? Maukah kamu pergi dengan segala bayanganmu? Atau paling tidak ajari aku bagaimana cara bahagia tanpamu.

Rabu, 11 April 2012

0 komentar

Aku juga pernah bermimpi seperti itu. Berharap dapat menyenderkan kepalaku dibahumu. Dapat "menyenderkan" berbagai masalah yang ada di hari-hariku. Disetiap malam aku selalu berharap dan bermimpi, walaupun aku terlihat tidak peduli dihadapanmu. Percayalah, aku mengharapkanmu untuk menjadi tempat berbagiku dan aku juga berharap kamu mau menjadikanku tempat berbagimu.

Kusimpan Dalam Mimpi

0 komentar
Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak bahagia . Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak bersedih. Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak sayang. Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak peduli. Tapi aku hanya ingin memikirkan lagi. Sekali lagi untuk memutuskan segalanya. Aku nggak mau lagi jadi seseorang yang terlalu membawa hati. Aku nggak akan pernah mau lagi kehilangan orang yang selalu aku utamakan. Terserah sekarang. Aku membebaskanmu untuk memilih. Kalau memang menungguku adalah hal yang membuatmu rapuh, maka pergilah. Banyak yang menyayangimu. Termasuk aku salah satunya. Kita memang tidak pernah tau satu sama lain. Tapi percayalah, hal yang membuatku bahagia adalah bisa bertemu denganmu, bisa menyapamu, bisa memandangmu. Aku tersiksa, tapi tak pernah kutunjukkan dihadapanmu. Karena aku hanya ingin melihatmu bahagia dengan segala kelebihan dan kekuranganmu. Tulisan ini aku ketik dengan keterbatasanku. Keterbatasanku dalam segala hal yang berhubungan denganmu. Tahukah kamu ketika bertemu denganmu aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan ! bukan karena aku tidak menganggapmu, bukan karena aku membencimu. Tapi karena aku terlalu bahagia. Setidaknya ada gambaran wajahku di  beberapa menit hidupmu . Ketika kamu sedang berbicara denganku, aku hanya bisa terdiam dan tersenyum. Lagi-lagi bukan karena aku tidak menginginkanmu. Tapi karena aku hanya bisa memberikan senyuman itu buatmu. Karena nggak pernah ada kata-kata yang bisa keluar dari mulutku ketika berhadapan denganmu. Lagi-lagi aku hanya bisa terdiam dan tersenyum. Maaf aku nggak seperti perempuan lain yang bisa menunjukkan perasaannya terhadapmu. Ini lah aku dengan caraku. Yang menyimpan semuanya hanya dalam mimpi.

Minggu, 01 April 2012

0 komentar
Nggak tau kenapa tiba-tiba kepikiran mereka. Mereka yang udah jauh keadaan dari aku sekarang. Tapi aku percaya hati kita masih dekat satu sama lain. Dan aku masih percaya kalo status kita sampai saat ini masih " BERSAHABAT ". Hampir satu tahun kita nggak ketemu ya ? Setiap aku pulang bontang sekarang udah ga bisa ngumpul dengan gampang lagi. Faktor perbedaan libur dan kemauan orang tua yang bikin kita susah buat ketemu lagi. Dari beberapa minggu aku ngerasa aku lg sedih, tapi jujur aku nggak tau aku sedih karena apa. Tapi aku sadar sekarang kalau sebenarnya aku lg rindu banget buat bisa ketemu, meluk, nangis, ketawa lagi bareng mereka. Biarpun sekarang aku yakin di masing-masing tempat mungkin kita udah menemukan orang-orang baru yang setia nemenin hari-hari baru kita. Aku cuma pengen kita nggak pernah lupa sama janji kita. Aku cuma pengen kita bisa kumpul lagi. Selamat kuliah ya girls. Semoga apa yang dulu pernah kita harapin bakal terwujud di kehidupan baru kita sekarang.

0 komentar