Rabu, 13 Juni 2012

Pembelajaran SFB 2

0 komentar
Tulisan ini sebagai tugas dalam pembelajaran SFB 2 :)


Pada masa-masa awal pembelajaran mata kuliah Sistem Fungsional Bisnis 2, kami mendapatkan berbagai macam materi mengenai keuangan. Awal pembelajaran kami mendapatkan materi mengenai penganggaran. Penganggaran dapat dibedakan menjadi berbagai macam menurut dasar penyusunannya, cara penyusunannya, jangka waktu, bidangnya, kemampuan menyusun, dan fungsinya. Setelah mendapatkan penganggaran, kami mendapatkan kuliah mengenai akuntansi. Pada kuliah akuntansi kami belajar berbagai macam persoalan mengenai akuntansi. Salah satunya mengenai laporan keuangan yang meliputi laporan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan modal. Kami juga belajar mengenai software akuntansi bernama Accurate. Kami belajar bagaimana mengaplikasikan transaksi yang terjadi dengan menggunakan accurate. Pada akhir masa pembelajaran, kami mendapatkan final project untuk menganalisa keuangan suatu perusahaan. 



Mata kuliah SFB 2 menurut saya merupakan mata kuliah yang sangat mengasyikan. Proses belajar mengajar yang diberikan juga baik. Baru kali ini saya mendapatkan kuis yang sangat berbeda, yaitu dengan cara amazing race. Ini sangat menimbulkan motivasi dan kuis juga menjadi tidak tegang. Ibu Raras juga menjelaskan setiap materi dengan baik sehingga bisa diterima.
Motivasi yang diberikan bu Raras kepada kami juga sangat membantu. Akuntansi merupakan bidang yang saya senangi. Sehingga mata kuliah sfb2 menjadi mata kuliah favorit saya pada semester ini. Perubahan yang terjadi mulai awal kuliah sampai selesai adalah kami dapat mengetahui bagaimana membuat laporan keuangan sendiri. Seribu jempol buat sfb2.



Saran saya untuk asisten praktikum adalah asisten harus lebih siap dalam segala hal. Baik materi praktikum maupun diluar praktikum sehingga ketika ada murid yang bertanya, mereka juga bisa menjawab dengan baik.

Segitu saja review pembelajaran SFB 2 dari saya, Karen Tania Puspaningrum 5211100166






Selasa, 05 Juni 2012

Pocketful Of Sunshine

0 komentar

Selasa, 29 Mei 2012

0 komentar

kata ‘pulang’ selalu terdengar lebih indah daripada ‘pergi’. semoga itu alasan kamu pergi. supaya bisa pulang.

Webcam Toy

0 komentar


Ada aplikasi bagi yang suka foto-foto di webcam. Namanya webcam Toy. Bisa langsung di search di Google. Jangan khawatir editannya bagus-bagus kok. Ini karena muka jelek aja hasilnya juga jelek :)

Senin, 28 Mei 2012

Masa Depan

0 komentar
Aku terlalu sayang untuk meninggalkan semua yang sudah aku raih sekarang. Aku dan teman-teman baru saja menyelesaikan sebuah pembelajaran selama setahun ini. Status yang selama ini kami perjuangkan sudah kami dapatkan sekarang. Disini aku juga menemukan mereka. Orang-orang yang masih mau memilihku sebagai teman mereka. Aku sudah terlanjur terbiasa dengan keadaan ku sekarang ini. Tapi aku terlalu banyak mengeluh disini. Aku terlalu takut untuk menghadapi ujian ujian terberat berikutnya. Aku takut nggak sanggup buat melewatinya. Tempat ini terlalu berat untukku.
Aku masih ingin mengejar cita-citaku. Aku masih ingin menggapai mimpiku. Aku masih ingin berada di tempat seharusnya aku berada.

When there was me and you

0 komentar

It's funny when you find yourself
Looking from the outside
I'm standing here but all I want
Is to be over there
Why did I let myself believe
Miracles could happen
Cause now I have to pretend
That I don't really care

I thought you were my fairytale
A dream when I'm not sleeping
A wish upon a star
That's coming true
But everybody else could tell
That I confused my feelings with the truth
When there was me and you

I swore I knew the melody
That I heard you singing
And when you smiled
You made me feel
Like I could sing along
But then you went and changed the words
Now my heart is empty
I'm only left with used-to-be's
And once upon a song

Now I know you're not a fairytale
And dreams were meant for sleeping
And wishes on a star
Just don't come true
Cause now even I can tell
That I confused my feelings with the truth
Because I liked the view
When there was me and you

I can't believe that
I could be so blind
It's like you were floating
While I was falling
And I didn't mind

Cause I liked the view
Thought you felt it too
When there was me and you

Sabtu, 26 Mei 2012

Dia

0 komentar
Aku melihatnya sebagai matahari yang bersinar. Aku melihatnya sebagai angin yang berhembus. Aku melihatnya sebagai api yang berkobar. Dan aku melihatnya sebagai kehidupan di diriku. Apa yang istimewa ? Tidak ada. Tidak ada yang istimewa darinya. Bahkan dia sudah dicap buruk oleh orang sekitarku. Tapi kenapa aku masih melihatnya sebagai kehidupan. Ketika dia disampingku, aku merasa mampu menghadapi berbagai cercaan dan cemooh yang akan kudapatkan. Padahal dia tidak melakukan apapun. Hanya duduk disampingku. Diam. Bahkan tidak memandangku.

Dia anak Adam yang tercipta sama seperti anak Adam yang lainnya. Keras, dingin, dan tidak peduli. Tapi dia tetaplah manusia yang Tuhan ciptakan dari tanah. Bisa hancur kapan saja. Aku ingin bisa menjadi seseorang yg menenangkannya disaat dia mulai mengalami retakan-retakan dalam hidupnya.

Aku senang melihatnya apa adanya. Yah hanya menjadi dirinya sendiri. Dia tidak perlu berakting sebagai penjilat untuk disukai orang-orang sekitarnya.Tapi dia masih terhalang pada memori masa lalunya. Sama sepertiku. Masa lalu yang masih kami harapkan untuk bisa menjadi masa depan kamu lagi. Ketika masa lalu masih memenangkan hati kami, maka logika kamu akan tumpul. Tak maukah dia menjadikanku masa depannya ? Bukan masa lalunya itu ?...

Teruntuk teman baruku, aku terlalu cepat untuk memutuskan bahwa kau yang kupilih untuk menyembuhkan luka ini. Maukah kita berteman saja dulu ? Aku ingin tau apa yang membuatmu begitu dingin kepadaku.

Jumat, 25 Mei 2012

It Will Rain

0 komentar

Rabu, 23 Mei 2012

No Title

2 komentar
Masalah apa yang bisa membuatmu dewasa ? Yang bisa membuatmu belajar darinya ? Yang bisa membuatmu yakin untuk tetap bertahan dan menyelesaikannya? Terkadang kita suka merasa bahwa masalah yang ada suka nggak mau berhenti. Bahkan hanya untuk mengistirahatkan otak. Aku baru sadar bahwa selama 17 tahun kemarin ternyata aku belum melihat yang namanya "kehidupan". Karena aku terlalu nyaman berada di zona itu. Di umur 18 ku ini tepat pada saat aku menempati bangku perkuliahan. Dan inilah kehidupan yang sebenarnya. Masalah, masalah, dan masalah. Aku merasa bahwaa terlalu sedikit kebahagiaan yang didapat dari ini semua. Atau yang sebenarnya terjadi adalah aku terlalu manja dan takut untuk menghadapi masalah ini ? Sudah hampir setahun aku menyandang gelar mahasiswaku ini. Aku melihat apa yang tak pernah kulihat selama ini. Semuanya. Orang-orang disini lebih tepatnya. Aku melihat bagaimana cara mereka bersosialisasi, cara mereka "menyeleksi" teman mereka, cara mereka "mencari" masalah, dan cara mereka menghadapi masalah itu. Aku banyak belajar dari mereka semua. Baik buruk mereka aku juga tahu. Hmmmm agak sedikit menyeramkan ternyata. Maklumlah aku hidup dengan teman-temanku dari TK hingga SMA tanpa ada perubahan sehingga aku belum pernah melihat suatu hal yang diluar nalarku. Tapi ini juga menjadi hal yang menarik bagiku. Hidup di kota besar memiliki banyak ujian dalam menjalaninya. Ujian kebaikan, ketulusan, dan kesetiaan. Begitu banyak orang-orang yang hanya memikirkan diri mereka. Entah itu baik atau tidak, yang penting apa yang mereka inginkan bisa didapatkan. Nggak peduli mau ada orang yang merasa terganggu ataupun tersakiti. Yah inilah saya, seperti anak itik yang baru dilepas dari kandang. Baru tau bahwa "This is the real life" .......

Sabtu, 05 Mei 2012

A Thousands Year

0 komentar

Sabtu, 28 April 2012

0 komentar

Mereka adalah keluarga sempurnaku. Hidupku lengkap dengan mereka semua. Walaupun kami masih sering berselisih paham, tapi aku tak akan bisa hidup tanpa mereka. Mereka tempatku satu-satunya untuk kembali. Mereka lah rumahku untuk bersandar dan beristirahat dari lelah kehidupan. Bapak Ibu yang sangat sempurna buatku, mereka berdua orang hebat yang bisa bertahan dari kerasnya kehidupan dalam merawat tiga orang anak yang mungkin sampai sekarang belum bisa memberikan mereka kebahagiaan seutuhnya. Terima kasih Tuhan karena kau telah memberikan ku orangtua yang begitu berharga. Kakak laki-laki yang begitu gendut dan menyebalkan. Yang selalu merasa paling hebat. Dan yang terakhir adik laki-laki ku yang baru tumbuh kedua gigi depannya. Jaga dan selalu lindungi mereka dari segala bahaya dan orang-orang munafik yang berada disekitar mereka. Amiiinnnnn

hi, i'm here

0 komentar
Dia hari ini seperti tak mengenalku. Dia seperti melangkahkan kakinya sejauh mungkin dari keberadaanku. Kenapa ya ? Padahal aku rindu. Aku rindu semua yang ada padanya. Tapi kenapa aku masih memikirkan tentang keberadaanya. Padahal hati ini masih terikat dengan kenangan. Kenapa aku masih ingin melihat senyumnya yang hanya buatku. Kenapa? Dapat mengabadikan sebuah moment dengannya adalah harapan terbesar hari ini. Tapi yasudahlah. Dia tak menganggapku, seperti aku (tampak) tak menganggapnya.

Selasa, 24 April 2012

0 komentar


Andaikan api cinta datang kembali, akan kusanjung engkau didalam hatiku

Ternyata, tempat itu masih miliknya

0 komentar
Tanggal 23 kemarin tepat setahun aku menyandang status sebagai perantauan dan entah kenapa "flashback" itu datang lagi. Setahun yang lalu tepat ditanggal 23 April 2011, adalah hari terakhir aku melihat sosok itu. Sesosok "anak" laki-laki yang mengantarkan kepergianku untuk berjuang meraih cita-citaku. Dia menggunakan jumper salah satu favoritnya. Jumper berwarna hitam dan abu" itu melekat pas pada tubuh tinggi menjulangnya dan tak lupa dia membawa tas samping andalannya. Ya aku masih mengingat jelas hari terakhir pertemuan itu dan aku pun masih "mengingat" dengan jelas kesakitan yang ada pada hari itu. Malam sebelumnya aku mengharapkan kehadirannya di depan rumahku, hanya untuk mengucapkan salam perpisahan dan mengingat semua yang telah terjadi. Namun baginya itu hanyalah selembar kertas usang yang tak berarti lagi. Sama seperti kertas itu, akupun saat itu sudah tidak berarti juga untuknya. Aku hanyalah masa lalu dan bukan masa depan untuknya. Saat itu aku sudah tidak mengharapkan apapun. Aku sibuk membereskan semua perlengkapan serta keperluan pindahku ke Surabaya.Hingga sampai pada waktu aku sudah lelah untuk menangis, handphone ku berbunyi. Satu pesan yang ternyata dikirim olehnya. "Besok hati" ya dijalan"  kalau tidak salah itulah yang dia kirimkan. Aku bingung kenapa pada saat itu airmata ku kembali basah dan kembali tumpah. Aku meminta maaf karena dulu pada saat dia membutuhkanku untuk disampingnya, aku malah tidak peduli. Dan pada saat aku mulai berharap untuk memulainya kembali dari awal, ternyata aku harus menguburnya. Ternyata aku salah. Hati itu telah pergi. Hati itu sudah bukan untukku. Dan hati itu sudah mati untukku. Dia memaafkan atas semua kesalahnku bagiku itu sudah cukup dan bagiku itu adalah bagian untuk "kembali" mencintainya. Keesokan hari adalah hari yang paling mengharukan bagiku. Aku harus berpisah dengan kedua orangtuaku dan harus berpisah dengannya. Tanpa suatu harapan yang aku inginkan, dia datang. Ah mungkin bukan untuk mengantarku tetapi untuk mengantarkan kepergian teman-teman yang lain juga. Bisa dibayangkan pembengkakkan yang terjadi di mataku akibat semalaman menangis. Tapi entah kenapa kali ini aku tidak peduli menangis dihadapannya. Saat keberangkatanku tiba. Gelang untuknya yang kubeli beberapa hari sebelum keberangkatanku pun tak sempat aku berikan. Aku masih mengingatnya...... aku masih merasakannya....... belaian lembut dari tangannya yang mengusap kepalaku pada saat itu dan pelukan yang ia beri. Aku menangis tapi tetap tak ingin terlihat lemah dihadapannya, aku segera menuju pesawat setelah berpamitan dengan teman-teman yg mengantar dan juga kedua orang tua ku. Aku sempat berbalik dan melihat ia tersenyum. Senyuman yang saat ini sudah bukan milikku.

Hampir satu tahun aku dan dia tak bertemu. Yang aku tau dia saat ini sudah sangat bahagia. Dia mendapatkan apa yang dia mau. Hobinya dan seseorang yang pas untuknya. Ya dia sudah mendapatkan semuanya. Suatu malam aku bermimpi tentangnya. Di mimpi itu pada intinya dia ingin memegang tanganku, tapi aku menolaknya dengan menangis. Aku kira aku hanya menagis dalam mimpi, tapi ketika aku terbangun, mata ku basah, airmataku tumpah, dan dadaku sesak. Sampai saat ini aku masih tidak tahu kenapa aku masih begini. Aku masih memikirkan apakah dia masih ingat apa yang tidak kusukai, apakah dia masih ingat apa yang kusukai, apakah dia masih menggunakan gelang yang aku belikan untuknya. Ah iya gelang itu pada akhirnya aku titipkan melalui temanku untuk diberikan kepadanya.

Aku hanya ingin meminta,,
Kepadamu yang saat ini sudah berbahagia. Maukah kamu pergi dengan membawa segala kenanganmu? Maukah kamu pergi dengan segala bayanganmu? Atau paling tidak ajari aku bagaimana cara bahagia tanpamu.

Rabu, 11 April 2012

0 komentar

Aku juga pernah bermimpi seperti itu. Berharap dapat menyenderkan kepalaku dibahumu. Dapat "menyenderkan" berbagai masalah yang ada di hari-hariku. Disetiap malam aku selalu berharap dan bermimpi, walaupun aku terlihat tidak peduli dihadapanmu. Percayalah, aku mengharapkanmu untuk menjadi tempat berbagiku dan aku juga berharap kamu mau menjadikanku tempat berbagimu.

Kusimpan Dalam Mimpi

0 komentar
Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak bahagia . Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak bersedih. Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak sayang. Ketika aku diam, bukan berarti aku tidak peduli. Tapi aku hanya ingin memikirkan lagi. Sekali lagi untuk memutuskan segalanya. Aku nggak mau lagi jadi seseorang yang terlalu membawa hati. Aku nggak akan pernah mau lagi kehilangan orang yang selalu aku utamakan. Terserah sekarang. Aku membebaskanmu untuk memilih. Kalau memang menungguku adalah hal yang membuatmu rapuh, maka pergilah. Banyak yang menyayangimu. Termasuk aku salah satunya. Kita memang tidak pernah tau satu sama lain. Tapi percayalah, hal yang membuatku bahagia adalah bisa bertemu denganmu, bisa menyapamu, bisa memandangmu. Aku tersiksa, tapi tak pernah kutunjukkan dihadapanmu. Karena aku hanya ingin melihatmu bahagia dengan segala kelebihan dan kekuranganmu. Tulisan ini aku ketik dengan keterbatasanku. Keterbatasanku dalam segala hal yang berhubungan denganmu. Tahukah kamu ketika bertemu denganmu aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan ! bukan karena aku tidak menganggapmu, bukan karena aku membencimu. Tapi karena aku terlalu bahagia. Setidaknya ada gambaran wajahku di  beberapa menit hidupmu . Ketika kamu sedang berbicara denganku, aku hanya bisa terdiam dan tersenyum. Lagi-lagi bukan karena aku tidak menginginkanmu. Tapi karena aku hanya bisa memberikan senyuman itu buatmu. Karena nggak pernah ada kata-kata yang bisa keluar dari mulutku ketika berhadapan denganmu. Lagi-lagi aku hanya bisa terdiam dan tersenyum. Maaf aku nggak seperti perempuan lain yang bisa menunjukkan perasaannya terhadapmu. Ini lah aku dengan caraku. Yang menyimpan semuanya hanya dalam mimpi.

Minggu, 01 April 2012

0 komentar
Nggak tau kenapa tiba-tiba kepikiran mereka. Mereka yang udah jauh keadaan dari aku sekarang. Tapi aku percaya hati kita masih dekat satu sama lain. Dan aku masih percaya kalo status kita sampai saat ini masih " BERSAHABAT ". Hampir satu tahun kita nggak ketemu ya ? Setiap aku pulang bontang sekarang udah ga bisa ngumpul dengan gampang lagi. Faktor perbedaan libur dan kemauan orang tua yang bikin kita susah buat ketemu lagi. Dari beberapa minggu aku ngerasa aku lg sedih, tapi jujur aku nggak tau aku sedih karena apa. Tapi aku sadar sekarang kalau sebenarnya aku lg rindu banget buat bisa ketemu, meluk, nangis, ketawa lagi bareng mereka. Biarpun sekarang aku yakin di masing-masing tempat mungkin kita udah menemukan orang-orang baru yang setia nemenin hari-hari baru kita. Aku cuma pengen kita nggak pernah lupa sama janji kita. Aku cuma pengen kita bisa kumpul lagi. Selamat kuliah ya girls. Semoga apa yang dulu pernah kita harapin bakal terwujud di kehidupan baru kita sekarang.

0 komentar

Sabtu, 31 Maret 2012

Dream Travelling

0 komentar






















" Suatu saat nanti pasti bisa mewujudkan  " DREAM TRAVELLING "  ini. Aku bakal pergi ke JEJU ISLAND & MENARA EIFEEL  suatu hari nanti sama suami dan anak-anakku ......"

Color of College

0 komentar





Sabtu, 10 Maret 2012

0 komentar
0 komentar
0 komentar

Jatuh cinta membuat orang jadi tak suka bercakap-cakap. Mereka lebih memilih diam dan mengamati orang yang dicintai dengan tatapan penuh kasih. Semua kata kehilangan makna."

Windy Ariestanty, “Life Traveler”

Jumat, 09 Maret 2012

0 komentar
In dreams, you will lose your heartaches. Whatever you wish for, you keep. – Cinderella

Kamis, 08 Maret 2012

0 komentar
Kenapa pura-pura tidak tahu jauh lebih mengasyikan ? Padahal kejujuran selalu menjadi pedoman utama manusia

LEBIH INDAH - ADERA

0 komentar
saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Semakin ku lihat masa lalu
semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu

Repeat Reff

Kaulah yang terbaik untukku

Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku

Selasa, 06 Maret 2012

Hanya Karena Berbeda Agama ?

0 komentar
Niatnya sih pengen ngerjain laporan, tapi keasikan searching di dunia maya. Eh nggak sengaja menemukan link yang yaaaa bisa dibilang kisah yg pernah ada di hidupku. Dulu. Namun kenangannya akan selamanya.


(http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2011/11/23/hanya-karena-berbeda-agama/)
1322059338778065355
“Aku gemar berdoa. Bercerita pada Tuhan tentang kita. Dalam persepsiku, Tuhan ikut bahagia. Walau kita menyebutNya dengan nama berbeda”
Seusai sholat Ashar, aku menjemput dia di gereja. Aku menunggu di depan gereja bersama motor tuaku buatan sebelum masehi saat kerajaan Singosari masih berdiri. Tatapanku lekat ke bagian samping gereja. Di sebuah ruangan di samping gereja, ada seorang wanita dengan senyum simpulnya menyalami anak-anak kecil yang keluar dari ruangan itu. Wanita itu bernama Bianca. Wanita yang 3 tahun terakhir ini aku anggap penting, terpenting kedua setelah ibuku. Wanita ini berbeda, Minggu sore biasanya seorang wanita menghabiskan sisa weekend mereka dengan “gentayangan” di berbagai trade center, tapi Bianca menghabiskan Minggu sorenya untuk mengajar anak-anak sekolah minggu di gerejanya. Dia menyayangi anak-anak seperti aku menyayangi dia atau mungkin sangat amat menyayangi.
“Udah lama ya, Gil?” Sapanya ringan tapi mengagetkanku.
“Ragil Kurniawan! 3 tahun kenal tetap aja panggil Gil Gil, Gila! Enggak, aku juga baru nyampe kok.” Aku menjawab pertanyaannya.
“Sensi banget! Laper ya? Eh, ada rumah makan bakmi di dekat gerejaku. Kata temenku enak lho. Coba yuk! Aku yang traktir!” Dia mengajakku dengan semangat.
“Boleh. Kalau aku nambah, kamu bayarin juga kan?”
“Iyadeh. Makan sekalian sama piring-piringnya deh ya!”
“Sekalian sama gerobak deh.”
“Ih, cepet ah! Aku laper!” Dia memasang tampang cemberut sambil menaiki motorku. Cuma dia satu-satunya wanita yang mungkin tidak malu menaiki motor tua dengan pengendara acak-acakan seperti aku ini.
***
“Bakminya ternyata enak! Aku kira enaknya cuma kata orang-orang aja. Ternyata enak beneran!” Dia berkata dengan penuh keyakinan, untuk meyakinkan otakku mungkin.
“Semua bakmi ya rasanya kayak gini!”
“Sstt.. frontal banget sih!” Dia menarik hidungku sampai merah. Sakit!
“Lebay! Baru ditarik pake tangan kan, bukan pake garpu bangunan!”
“Sangar banget sih!” Aku membalas menarik hidungnya tapi dia malah tertawa. Aku menikmati suasana ini, suatu saat mungkin aku akan merindukan saat-saat seperti ini. Sungguh, aku ingin menjadikan dia sesuatu yang satu-satunya kulihat saat bangun pagi, tapi kita berbeda, bumi dan langit. Sesuatu yang kita yakini, agama, malah menjadikan kita terasa benar-benar berbeda.
***
Sesampainya di rumah, aku melihat mama sedang menonton televisi. Aku duduk di samping beliau dan mencium tangannya. Tanpa berkata-kata, aku langsung meninggalkan beliau menuju kamar.
“Jemput Bianca lagi ya?” Suara mama yang tinggi mengagetkanku.
“Iya,Ma.” Aku menjawab pendek.
“Kamu tuh gak ngerti ya kalau mama bilangin! Selesai sholat Ashar, langsung pulang! Gak usah kelayapan dan sok-sokan baik jemput-jemput Bian! Emang dia mau ngasih apa kalau kamu jemput? Emang dia siapa sampe kamu repot-repot buat jemput?”
“Berbuat baik kan gak salah,Ma.”
“Mama gak suka liat kalian sering-sering berdua. Kamu ngapain sih deket-deket sama dia? Mending kamu cari wanita yang lebih pantas, seagama, jilbaban, terus kenalin ke mama. Gitukan lebih baik!”
“Tapi, Ma. Seharusnya agama itu tidak mengkotak-kotakan!” Aku berkata kepada ibuku dengan nada tinggi, kesal.
“Kalian berbeda agama. Beda cara beribadah, berbeda pula siapa yang kalian sembah. Begitu pula dengan ideologi hidup kalian! Agama berbeda maka berbeda juga tujuan hidup di dunia ini. Kalian tidak akan bersatu! Alam semesta mau sesuatu yang seimbang, bukan sejoli angkuh seperti kalian!” Ibuku menghujani perkataan yang membuat aku tambah kesal, hatiku sakit, teriris.
Tuhan itu cuma satu! Hanya cara-cara menyembah-Nya saja yang berbeda!” Aku berjalan, membanting pintu kamar. Amat sangat kesal.
***
Seperti hari Minggu biasanya, selesai sholat Ashar, aku menjemput Bianca di gereja. Selesai menyalami anak-anak sekolah Minggu, dia menghampiri aku yang sedang duduk dimotorku. Dia melipat wajahnya, seperti menyembunyikan sesuatu.
“Maaf ya, Gil. Aku mau pulang sendiri. Tapi, nanti malam kita ketemu di tempat biasa ya. Aku mau membicarakan sesuatu dan itu butuh tempat sepi.” Nadanya menyimpan banyak perasaan getir. Aku takut.
***
Di bawah sinar rembulan, aku menatapnya lekat.
“Aku gemar berdoa. Bercerita pada Tuhan tentang kita. Dalam persepsiku, Tuhan ikut bahagia. Walau kita menyebutNya dengan nama berbeda.” Dia berbicara dan menatapku, dalam.
“Tapi kok aku gak merasa Dia bahagia? Aku ke masjid, kamu ke gereja. 8 tahun kita menjalani itu semua, tapi orang-orang sekitar menganggap kita bodoh. Mereka menertawakan dua orang berbeda keyakinan yang sering menghabiskan waktu bersama, berdua. Bukan untuk berzinah tapi untuk meyakinkan pada dunia bahwa perbedaan bukan alasan untuk tak saling mengasihi. Mereka bilang kita pacaran, tapi jutaan kali kita mengatakan sahabatan. Ah.. Sahabatan. Status yang selalu membuatku sesak. Padahal, aku begitu menyayangimu, Bi. Bahkan saat mereka menganggap kita berdua bodoh!” Aku berkata dengan segala kesesakan yang aku rasa. Lega.
“Aku juga sayang sama kamu, Gil. Ini yang selalu membuatku semakin sesak saat ngelihat mata kamu. Harusnya dunia gak sekeras ini sama kita.” Dia berkata dengan penuh kejujuran, aku merasa sesak.
“Mungkin ini akan ngagetin kamu, bulan depan aku akan mengikuti seminari suster. Seumur hidupku akan ku berikan untuk melayani Tuhan. Aku udah mikirin ini jauh-jauh hari, jadi jangan tanya kenapa karena pasti jawabannya akan benar-benar panjang!” Dia berkata dengan perasaan resah dan gundah, seperti tidak yakin bahwa dia bisa melakukan hal itu.
“Kamu yakin?”
Keyakinan itu bisa datang karena terbiasa dengan mengerti apa yang diyakinki. Aku gak yakin bisa ninggalin semua, termasuk kamu…” Dia berkata dengan mata memerah, menahan tangis.
“Kamu akan menemukan tulang rusukmu, Gil, yang jelas bukan aku. Kamu akan menemukan yang terbaik, lebih baik daripada aku.”
Aku terdiam, tidak bisa menahan air mata itu. Aku terlihat seperti lelaki bodoh, menangis di depan wanita yang aku cintai dan begitu berarti.
“Aku mungkin bakal kangen sama kamu. Tapi aku gak harus terenyuh dan terlalu memikirkan kangen itu,Gil. Kamu dan aku akan baik-baik saja.”
Aku tidak bisa berhenti menatap matanya yang benar-benar merah. Dia benar-benar ingin menunjukan padaku bahwa dia adalah wanita yang kuat.
“Pulang yuk, udah malam.” Dia menarik lengan bajuku, pertanda agar aku segera menaiki sepeda motorku.
Akhirnya kami pulang dan masih menyimpan banyak sakit. Tuhan belum puas membunuhku dengan harapan-harapan kosong yang aku buat sendiri.
Butir-butir air membasahi tanganku. Hujan! Walaupun masih rintik-rintik. Aku takut, Bian kehujanan. Butir-butir hujan itu semakin bertambah, rintik-rintiknya menjadi deras. Dingin, aku merasa begitu dingin. Dari belakang, dia menggenggam bahuku. Memelukku dengan erat. Jika seperti ini, aku ingin merasa terus kedinginan, agar dia bisa terus memelukku. Pertama kali dan terakhir kali dia memelukku, sebelum aku mengikhlaskannya sebagai kekasih Tuhan.

With love :)
1323760411392364383

Minggu, 26 Februari 2012

0 komentar

Mereka tidak memaksa untuk "tampil", tetapi mereka bisa "tampil" dengan sendirinya. Ya hanya dengan apa adanya mereka.
0 komentar
Nggak ada orang yang pengen jatuh di lubang yg sama. Ketika kita pernah disia-siakan ataupun menyia-nyiakan sesuatu, tentu aja kita nggak pengen mengulangnya lagi. Itulah salah satu alasan kenapa berhati-hati dalam memilih dan menentukan sikap saat ini. Untuk kembali menyusun pecahan-pecahan lalu bukan hal yang gampang, apalagi untuk kembali membuka dan menentukan jalan bersama seseorang. Melihat yang lalu udah menjadi sebuah kisah kemudian melihat ke arah kita yang masih mengharapkan tentu hal yang menyakitkan. Kenapa nggak mencari sebuah pengharapan baru ? toh berharap adalah salah satu cara agar kita yakin untuk suatu hal. Pengen sih tapi langsung muncul sebuah kata. Kecewa. Semua orang memang pernah kecewa dan kecewa membuat kita hidup dengan pnuh pengalaman serta pembelajaraan supaya lebih baik kedepan. Tapi yang membuat nggak enak dari kecewa adalah ketika kita harus bangkit kembali sendirian. Ketika kita harus menerima dan memutuskan sendirian. Ketika kita harus menahan dan menghadapinya secara sendirian.

Biarkan sebuah pengharapan baru datang dengan sendirinya. Datang dengan cara yang nggak terduga. Datang dengan cara spesial yang Tuhan kirimkan. Dan semoga dia yang datang adalah seseorang yang menganggap kita adalah sebagian dari dunia nya.

Minggu, 22 Januari 2012

0 komentar
Visit http://30throom.com/
The First Student Entrepreneur Group in Kalimantan

Sejarah Terciptanya Boneka Cantik - BARBIE

0 komentar
Sejarah boneka memang manarik untuk diketahui, apalagi ketika kita membicarakan sejarah permainan Barbie. Boneka perempuan cantik dengan kaki panjang ini muncul sekitar tahun 1945 dari sebuah keluarga pecinta boneka. Keluraga ini terinspirasi dari putrinya yang suka memainkan boneka kertas. Kemudian sang Ibu yang bernama Ruth Handler merasa kasian dengan anaknya bernama Barbara Handler yang selalu sedih ketika boneka kertasnya robek. Oleh karena itu, sang ibu ingin menciptakan mainan baru agar permainan boneka anaknya bisa bertahan lama.

Maka dibuatlah sebuah boneka perempuan cantik dengan rambut pirang dan mata biru. Kaki dan lengan panjang sehingga boneka tersebut tampak ramping dan sempurna. Bentuk badan Barbie dipercaya sebagai bentuk badan idealnya kaum hawa dalam ukuran miniatur. Oleh karena itu, banyak model perempuan yang menginginkan bentuk badan layaknya Barbie.

Barbie mulai diproduksi tahun 1945 oleh perusahaan boneka milik keluarga Handler, yang bernama Mattel Toy Company di Amerika Serikat. Boneka tersebut diberi nama sesuai dengan nama anak perempuan keluarga Handler, yaitu Barbara. Hanya nama belakangnya diubah menjadi Barbara Millicent Robert, yang biasa dipanggil Barbie.

Keluarga Handler

Sontak, boneka cantik ini langsung meledak di pasaran. Hampir semua anak perempuan di dunia menyukai boneka cantik itu. Diproduksilah lebih banyak boneka Barbie dan dimpor ke seluruh dunia bahkan sampai ke nagara-negara Timur Tengah.

Dari sanalah model Barbie pun berkembang menjadi semakin modern dari mulai model baju sampai model rambut. Bahkan Jepang sangat antusias untuk memproduksi model-model baju Barbie, dari mulai baju renang, baju hangout, baju kerja, sampai baju tidur pun mereka desain untuk si Barbie yang cantik ini.

Pada 1961, perusahaan boneka Mattel Toy Company meluncurkan boneka pria untuk pasangannya barbie karena kasian si Barbie tidak punya pasangan hidup. Boneka pria ini didesain oleh Barbara Handler, anak perempuan yang menjadi inspirasi boneka Barbie. Dia ingin menciptakan boneka pria dan diberi nama Ken. Nama seorang pria pujaan Barbara handler waktu SMA. Sayangnya pria tersebut tidak mencintai Barbara. Oleh karena itu, Barbara mengabadikan cintanya dalam bentuk boneka dan menjadi pasangannya Barbie.

Sampai sekarang boneka Barbie dan Ken menjadi abadi dan masih banyak pecandunya, terutama anak-anak perempuan. Bahkan permainan boneka Barbie modern sudah seperti miniatur kehidupan manusia normal. Barbie yang lajang tersebut mempunyai rumah yang didesain dengan kamar tidur, ruang tamu juga ada dapurnya.

Model bajunya juga banyak dengan harga yang lumayan mahal. Pokoknya kehidupan Barbie harus sempurna. Dia cantik, kaya dan punya pacar yang tampan dan kaya raya pula. Inilah dunia imajiner kehidupan manusia yang mendambakan kehidupan yang sempurna seperti kehidupan Barbie.

via : http://www.apasih.com

Rabu, 18 Januari 2012

How I Meet You

0 komentar
Saat ini saya sedang berada dalam keadaan pusing tujuh keliling. Salah satu mata kuliah yang saya nggak ngerti baik dari dosennya ataupun mata kuliah yang beliau ajarkan sampai sistem nilai. Semuanya nggak bisa saya pahami. Udah terlalu pusing saya memikirkan sampai pada akhirnya saya menjadi sangat amat malas untuk memikirkannya lagi. Dalam keadaan galau, saya berhasil menemukan kembali sebuah buku yang sudah saya beli sejak SMA. Buku terbitan dari seorang penulis yang bernama Raditya Dika berjudul Marmut Merah Jambu.

Ada salah satu bab di dalam buku itu yang saya suka. Judulnya How I Meet You. Not Your Mother. Kisah tentang Raditya Dika sendiri bertembu dengan mantan kekasihnya, Sherina Munaf.


 Isinya sih begini :

Bagaimana dua orang bisa bertemu dan jatuh cinta ? Bagi sebagian orang, sesimpel mereka sekelas di sekolah, mereka satu kelas di tempat les, atau sang guru membuat mereka duduk di satu meja. Bagi sebagian yang lain, tidak sesimpel itu. Bisa saja mereka bertemu di sebuah acara di sebuah acara pentas seni, ketika si cowok sedang mau jalan ke dalam, bertemu si cewek, bertukeran pandangan, dan dikenalkan oleh temannya ke cewek tersebut. Bahkan gue pernah liat sendiri, ada yang bermula dari duduk di bioskop 21, tidak sengaja bertanya tentang jam, lanjut ngobrol, dan akhirnya malah lanjut makan bareng. Bagaimana orang bertemu memang aneh, absurd, kompleks. Tidak ada yang tahu pasti kapan soulmate bisa datang. 

Di sinetron, ketemuan dengan soulmate dibuat sangat gampang. Ada satu episode yang gue tonton, di mana si cowok ketemuan sama si cewek pas lagi tabrakan di mall. Mereka tabrakan. Si cowok mangap, si cewek ikutan mangap, pasang lagu D'Masiv, 60 episode kemudian mereka kawin di sebuah pesta dengan make-up berlebihan (biasanya ditambah dengan adegan mantan pacar si cewek ada di luar pesta nikahan, nangis dibawah hujan, sambil teriak "Tidaaaak!"). Seperti lazimnya kita tahu, tabrakan-lalu-kawin ini sering banget dipakai, malah hampir pasti ada di semua sinetron. Now, gue sering banget tabrakan sama orang, dan kalau tabrakan sama orang bisa membuat orang kawin, kayak di sinetron-sinetron itu, mungkin gue udah ratusan kali kawin-cerai.

Sinetron bukan hanya membuat bertemu orang sangat gampang, mereka bahkan membuat seolah-olah orang memang gampang dengan mudah jatuh cinta pada pandangan pertama, pada situasi apapun. Ada satu adegan sinetron lagi yang gue inget, di mana si cowok lagi nyetir mobil malem-malem, dan si cowok gak ngeliat ada si cewek lagi nyebrang. Brak! Si cewek ketabrak sampe mental berdarah-darah. Si cowok turun dari mobil, nyamperin si cewek yang terkapar, dia memegang tangan si cewek, lalu sebelum sempet ngomong apa-apa, si cowok yang sedang memandangi si cewek dengan gaya slow motion dan ada voice over si cowok- malah membatin: 'Wah, dia cantik sekali'. Gue yang waktu ini nonton cuma bisa mikir: Dia cantik sekali ? Woi, itu orang lagi sekarat ! Bentar lagi dia muntah darah, Nyet! Kalo gue nabrak cewek pake mobil sampai mental berdarah-darah, gue bukannya mikir 'dia cantik sekali' tapi gue bakalan mikir 'astaga! Mbak! Tetalpah hidup, Mbak!'. 

Pada kehidupan nyata (kehidupan yang tidak absurd seperti sinetron di mana orang tidur aja pake make-up) bertemu dengan the one sangatlah susah. Jangankan untuk pacaran, untuk kenalan aja sekarang susahnya minta ampun. Tapi, begitu ketemu, kemungkinan besar kita tahu bahwa kita telah menemukan orang yang tepat untuk dipacari.

Gue sangat suka mendengarkan cerita tentang bagaimana orang pertama kali bertemu, cerita untuk dibagi dengan anak-cucu: "Dulu kakek-nenek bertemu sewaktu dikenalin temen di sutu pesta ulang tahun" , atau "Dulu kakek ketemu nenek pas lagi ngantri ATM" , atau kalau mau ala sinetron: "Dulu kakek ketemeu nenek kamu pas kakek lagi nyetir sambil mabok dan nenek kamu hampir mati kehabisan darah" . Cerita bagaimana sepasang kekasih ketemu selalu hal yang menarik untuk didengarkan. Bagaimana semesta  bisa berkonspirasi hingga dua orang bisa actually ketemu memang mendekati keajaiban


Bacaan diatas sangat menarik buat orang seperti saya. Orang yang masih jauh dari the one - nya. Sekian :)